Dua shooter tembak reaksi Indonesia, Gerry Sutanandika dan Khani Suryajaya, Minggu lalu mengikuti turnamen Bolo di Philipina. Gerry yang berlaga di Class Open berhasil meraih tempat ketiga, sedangkan Khani berada di urutan 7 Divisi Open Internasional. Sebelum bertanding, dua shooter ini sempat menjalani latihan menembak di Philipina, dan meningkatkan kemampuan diri. “Latihan itu wajib, karena mengasah ketrampilan dan kemampuan menembak,” jelas Gerry, setibanya di tanah air. Prestasi yang diraih dua shooter ini juga membawa nama Indonesia semakin dikenal. Penulis = pelitha nur aminy
Read MoreTag: Gerry Sutanandika
Gerry Sutanandika – Ranking Teratas di Icarus
Prestasi dengan ranking tertinggi di Class Open Overall pada pertandingan Icarus IV ditorehkan petembak Indonesia Gerry Sutanandika. Pada lomba dengan undangan khusus yang digelar di Magnus F Shooting Range 15 Maret 2018 di kota Lipa Batangas, Philipina, Gerry meraih point tertinggi 1066.6120. Mengalahkan puluhan shooter Philipina yang ikut pada invitation ini. Selain Gerry, shooter Indonesia yang ikut di antaranya adalah Hendra Tanu
Read MoreTambah Ilmu Gerry Latihan di Philipina
Tak cukup dengan latihan di negeri sendiri, Gerry Sutanandika memilih menambah ilmu menembaknya dengan berlatih di Eastridge Gun Club Philipina. Latihan ini sekaligus ajang persiapan menjelang beberapa event menembak yang akan diikutinya, seperti Johor Bahru, Icarus dan Kresna Championship. Gerry memang selalu memilih Philipina sebagai negara tempatnya berlatih menembak. Bahkan pada tiap kesempatan bertanding pun, ia selalu menyempatkan diri berlatih dengan beberapa shooter dari Philipina.
Read MoreGerry Sutanandika – Improvisasi dengan Waktu yang Minim
Tak ada kata terlambat untuk menimba ilmu, itu pula yang selalu diinginkan Gerry Sutanandika saat memutuskan menekuni olahraga menembak. Meski banyak ilmu diperoleh dari sang bapak yang juga seorang shooter, tapi ia terus belajar dan menggali ilmu menembak dari ahli-ahli yang lain. Salah satunya ilmu dari Simon JJ Racaza, juara tembak dunia. “Dari tahun 1998 saya sudah belajar dengan banyak petembak, JJ guru saya yang kelima, dan bisa bertambah lagi karena ilmu itu tidak ada batasnya,” ungkap Gerry, usai mengikuti latihan dua hari bersama JJ, di Lapbak Senayan beberapa waktu…
Read More